Saya seorang siswa SMA,disebuah kota kecil.Kini umur ku telah mencapai 16 tahun.Aku sangat bersyukur kepada Tuhan Y.M.E karna sampai saat ini aku masih diberi kesehatan.Dalam waktu 16 tahun itu banyak cerita yang telah aku ukir bersama-sama orang yang aku cintai,terutama dengan ibu ku.Dulu hidup keluarga kami bisa dibilang harmonis,aku sangat bahagia dengan suasana seperti itu,meskipun hidup dengan kecukupan namun kami selalu bersyukur kepadaNya.Tapi kebahagiaan itu ternyata tak berlangsung lama karna Ayah ku harus meninggalkan ku demi orangtua ayah ku,yang tak pernah menyetujui akan pernikahan kedua orangtua ku,hingga akhirnya ibu bercerai waktu saya berumur 4 SD.Singkat waktu dalam 2 tahun itu aku dan ibu hanya hidup berdua tanpa hadirnya sosok ayah.Ibu rela bekerja banting tulang untuk menghidupi ku.Kadang batin ini terasa sakit saat melihat teman-teman mempunyai keluarga yang harmonis.Karna aku sadar aku tak mungkin jadi seperti mereka lagi.Hingga akhir nya ibu memilih untuk menikah lagi karna ibu sedih melihat keadaan ku yg setiap hari selalu murung karena merindukan sosok ayah.Hari yang ditunggu-tunggu pun tiba ibu menikah dengan seorang abdi negara,awal nya aku tak pernah menyetujui pernikahan itu karena batin saya merasa jika orang itu tak benar-benar sayank ibu,apalagi ibu hanya dijadikan istri kedua,tak memliki hak sepenuhnya meskipun secra agama sah namun secara negara hal itu tak diakui.Karena dia telah mempunyai seorang istri dan 2 orang anak.Namun ibu selalu meyakin kan aku agar selalu berpikiran positif terhadap ayah baru ku.Lama kelamaan aku dapat menerima pernikahan itu,karna ayah baik terhadap ku selalu membantu ku saat aku membutuhkan pertolongannya.bulan demi bulan berlalu kebahagiaan yang seperti dulu terasa seperti terulang kembali bersama keluarga baru ku.Namun ternyata kebahagiaan itu tak jua berlangsung lama,karna ditempat ayah bekerja sudah banyak yang mengetahui jika ayah menikah lagi kami pun sekeluarga dipanggil dan dimintai keterangan,hingga ayah harus memilih satu diantara kita:memilih keluarga ku dan akan kehilangan pekerjaannya atau meninggalkan keluarga ku dan tetap bekerja.Aku pikir ayah tulus mencintai aku dan ibu,namun semua yang aku pikirkan ternyata salah besar karna ayah memilih meninggalkan ku.Saat itu yang saya rasakan perasaan sakit yang dalam,ingin berteriak sekeras mungkin mengapa takdir tak berpihak padaku????
Sempat down mental ku,karna kejadian yang seperti dulu terulang kembali,aku tak tega melihat ibu menangis baru kali ini ibu merasakan cinta dari dirinya,mungkin dulu ibu tak sekecewa ini ditinggalkan oleh ayah pertamaku,namun ini untuk yang kedua kalinya ibu ditinggalkan.Sampai ibu jatuh sakit karna ibu memikirkan ayah,tak menyangka ayah akan berbuat seperti itu.Waktu demi waktu kami bisa sedikit melupakan ayah dari bayangan kami.Sempat terpikir oleh ku trauma untuk mencintai seorang laki-laki karna aku takut hal serupa akan terjadi padaku.Namun ibu selalu memberikan masukan-masukan untuk ku:bahwa tak semua laki-laki seperti itu.Hingga aku beranikan diri ku untuk mengagumi seorang pria.Dan pria itu ternyata juga memiliki hal yang sama.Kami sama–sama suka,hingga ibu mengetahui hal itu dan menyetujui kami berpacaran asalkan masih dalam batas wajar.Dan kami pun berusaha sebisa mungkin tidak akan mengecewakan ibu.Hari-hariku lalui dengan bahagia bersamanya seorang yang bisa membuat perubahan baik dalam hidup ku,seseorang yang selalu menyemangati ku setelah ibu,seseorang yang selalu ada saat aku membutuhkan nya,dan seseorang yang selalu membantu keluarga ku.“ Ha Tomas Musafa”.
Aku selalu berdoa kepada Tuhan Y.M.E agar hubungan kami kekal abadi sampai ajal menjemput kita (amien).Dan ibu juga berharap agar diriku senantiasa menjaga kepercayaan ibu.1 keinginan ku yang belum terwujud aku hanya ingin membahagiakan ibu karena aku sadar selama ini ibu kerja keras untuk membiayai hidup kami.Jujur aku tak tega melihat ibu sendiri.tapi apa dikata takdir berkata lain.aku hanya bisa berdoa agar ibu senantiasa bahagia.Aku berjanji akan menjaga ibu sampai ajal menjemput ku.Untuk ayah dengarkan curahan hati ku.
Aku merindukan mu ayah,aku ingin bertemu dengan mu meskipun hanya dalam mimpi.Ayah lihat lah aku kini kutelah dewasa,apakah kau memiliki perasaan rindu seperti ku AYAH??????
Tidak ada komentar:
Posting Komentar